Vaksin Campak/Rubella/Gondongan
Apa Itu Vaksin Campak/Rubella/Gondongan (Vaksin MMR)?
Vaksin campak, rubella, gondongan atau disebut juga vaksin MMR, adalah vaksin yang mengandung gabungan dari tiga virus penyebab penyakit tersebut yang sebelumnya sudah dilemahkan. MMR adalah singkatan dari measles (campak), mumps (gondongan), dan rubella.
Selain MMR, ada juga yang namanya vaksin MR. Lantas, vaksin MMR dan MR apa bedanya? Vaksin MR atau measles rubella adalah vaksin yang digunakan untuk mengatasi campak dan rubella.
Menurut “Pedoman Kampanye Imunisasi Campak & Rubella (MR) untuk Guru dan Kader” yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI, saat ini pemerintah memprioritaskan pengendalian campak dan rubella karena bahaya komplikasinya yang mematikan.
Anak yang mendapatkan satu dosis vaksin MMR perlu mendapatkan imunisasi MR sesuai dengan periode waktunya. Pemberian vaksin campak dan rubella atau MR sendiri di Indonesia masuk dalam imunisasi wajib untuk bayi berusia 9 bulan.
Tujuan Vaksin Campak/Rubella/Gondongan
Tujuan pemberian vaksin yang berisi virus yang sudah dilemahkan ini adalah membantu merangsang sistem imunitas tubuh. Nantinya tubuh akan membuat antibodi yang efektif untuk melawan penyakit campak, rubella, dan gondongan yang berbahaya.
Manfaat Vaksin Campak/Rubella/Gondongan
Selain memberikan perlindungan pada tubuh anak dari tiga jenis penyakit berbahaya tersebut, pemberian vaksin MMR juga bermanfaat untuk melindungi orang-orang yang tidak dapat diberikan vaksin ini.
Misalnya, pengidap TBC, ibu hamil, kelompok orang yang memiliki reaksi alergi terhadap vaksin, atau kelompok orang dengan kelainan kekebalan tubuh.
Peringatan sebelum Menggunakan Vaksin Campak
Sebelum vaksin MMR, penting bagi untuk memberitahu dokter jika kamu atau Si Kecil sedang:
Tidak sehat (memiliki suhu lebih dari 38,5 derajat celcius).
Memiliki reaksi serius terhadap komponen dalam vaksin apapun.
Memiliki alergi parah terhadap apapun.
Mendapatkan vaksin “hidup” dalam sebulan terakhir.
Menjalani pengobatan imunoglobulin atau transfusi darah baru-baru ini.
Memiliki penyakit atau sedang menjalani pengobatan yang menyebabkan sistem imun lemah.
Sedang hamil atau berniat untuk hamil.
Imunisasi Campak Tidak Menyebabkan Autisme
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan bahwa imunisasi campak tidak menyebabkan autisme. Kandungan etil merkuri dalam vaksin masih sangat rendah (1,2 mcg/KgBB/minggu). Bahkan, masih dalam batas yang direkomendasikan WHO (World Health Organization) yaitu maksima 159 mcg/KgBB/minggu).
Sudah banyak penelitian dari Amerika dan Eropa, termasuk kajian American Academy of Pediatrics, Institute of Medicine, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), yang menyimpulkan bahwa tidak ada bukti hubungan antara imunisasi MMR dan timbulnya autisme.
Cara Pemberian Vaksin Campak/Rubella/Gondongan
Pastikan untuk selalu mengikuti jadwal dan petunjuk dokter dalam setiap pemberian vaksin campak. Ini berlaku baik itu pemberian untuk anak maupun orang dewasa.
Vaksin campak diberikan oleh dokter dan dilakukan dengan cara menyuntikkan ke otot (intramuskular/IM) atau di bawah kulit (subkutan/SC).Pemberian pada anak agak sedikit berbeda, yaitu di otot deltoid yang terletak di lengan atas.
Untuk Iorang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin ini, vaksin harus disuntikkan melalui otot atau di bawah kulit. Anak-anak harus mendapatkan vaksin sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Efek Samping Vaksin Campak yang Umum
Vaksin MMR umumnya efektif dan aman, meski begitu semua obat bisa saja memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping yang umum terjadi setelah vaksin biasanya bersifat ringan dan sementara (hanya beberapa hari pertama setelah vaksin). Karena itu, kamu tidak memerlukan perawatan khusus.
Efek samping vaksin MMR dapat terjadi 7-10 hari setelah vaksinasi, antara lain:
Demam (bisa lebih dari 39,4 derajat Celcius), berlangsung 2-3 hari.
Ruam merah samar (tidak menular).
Kepala terasa pusing, pilek, batuk, atau mata bengkak.
Mengantuk atau kelelahan.
Pembengkakan pada kelenjar ludah.
Nyeri, kemerahan, dan bengkak di tempat suntikan.
Perlu kamu ketahui juga, vaksin campak/rubella/gondongan dapat menyebabkan ruam ringan seperti cacar air, 5-26 hari setelah vaksinasi.
Kapan Harus Melakukan Vaksin Campak/Rubella/Gondongan?
Vaksin campak/MMR bisa diberikan melalui program imunisasi anak. Vaksin ini bisa diberikan kepada anak dan orang dewasa.
1. Waktu pemberian vaksin MMR untuk anak
Menurut jadwal imunisasi dasar 2023 dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, vaksin MMR dosis pertama diberikan ketika anak menginjak usia 9 bulan. Kemudian dosis kedua diberikan di rentang usia 12 – 24 bulan.
2. Selain itu, vaksin MMR juga disarankan untuk dilakukan pada orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin MMR atau baru menerima satu dosis.
Adapun jeda pemberian vaksin dosis 1 dan 2 untuk dewasa adalah satu bulan. Kelompok orang yang disarankan untuk melakukan vaksin MMR yaitu:
Wanita yang sedang merencanakan kehamilan.
Memiliki rencana untuk datang ke wilayah yang sedang atau pernah mengalami wabah penyakit campak.
Petugas atau tenaga kesehatanWaktu pemberian vaksin MMR untuk dewasa
Prosedur Vaksin Campak/Rubella/Gondongan
Vaksin campak, rubella, gondongan bisa kamu berikan melalui jarum suntik pada jaringan lemak secara subkutan atau di bawah permukaan kulit. Bagi anak, suntikan biasanya dokter berikan pada paha, sedangkan bagi remaja dan dewasa, suntikan dokter berikan pada lengan atas.
Vaksin bisa kamu berikan dengan dosis sebanyak 0,5 mililiter untuk satu kali suntikan. Tahapannya adalah:
Dokter akan membersihkan bagian yang hendak ia suntik memakai kapas yang sudah ia beri alkohol.
Selanjutnya, dokter akan menjepit area kulit yang hendak ia suntik, lalu menyuntikkan vaksin MMR.
Dokter akan kembali memberikan kain kasa yang sudah ia beri alkohol pada area bekas suntikan, untuk mencegah terjadinya perdarahan.