l
Boulevard Orlin Arcade 2 JB03, Paku Jaya, Serpong Utara helo@vaksinasi.my.id
blog

Adacel TdaP

Adacel TdaP (Vaksin Tetanus Difteri Pertussis) : Vaksin Tetanus Difteri dan Pertusis (Tdap) untuk anak, dewasa, dan lansia

Pencegahan aktif terhadap infeksi Tetanus, Difteri, dan Pertussis (Batuk Rejan) pada dewasa dan anak dengan usia di atas 7 tahun. Vaksin ini mengandung Tetanus Toxoid, Reduced Diphtheria Toxoid dan Acellular Pertussis Vaccine Adsorbed, merupakan suspensi steril, homogen, keruh, putih dari tetanus dan difteri toksoid yang diadsorpsi secara terpisah pada aluminium fosfat, dikombinasikan dengan vaksin pertusis aseluler dan disuspensikan dalam air untuk injeksi.

Orang yang pernah menderita tetanus, difteri atau pertusis harus tetap diimunisasi karena infeksi klinis ini tidak selalu memberikan kekebalan.

Orang yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV), baik tanpa gejala maupun gejala, harus diimunisasi terhadap tetanus, difteri dan pertusis sesuai dengan jadwal standar.

Vaksin ini tidak boleh digunakan untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh Bordetella pertussis, Corynebacterium diphtheriae, atau infeksi Clostridium tetani.

Rekomendasi dosis pemberian secara rutin:

Usia 10 – 64 tahun : 0.5 mL dosis tunggal
Booster menggunakan vaksin Td atau TdaP setiap 10 tahun sekali
Rekomendasi vaksinasi saat mengandung (khusus ibu hamil):
Berikan vaksin TdaP (tambahan) untuk perempuan mengandung untuk mengurangi risiko penularan pertusis pada bayi < 2 bulan. Sebaiknya dilakukan pada trimester ke-tiga antara minggu ke 27-36 terlepas dari riwayat vaksinasi sebelumnya.


Tujuan dan Manfaat Vaksinasi :

Mencegah infeksi Tetanus (kaku otot), Difteri (gangguan pernapasan) dan Pertusis (batuk rejan). Bakteri Tetanus (Clostridium tetani) masuk melalui luka terbuka yang kotor. Sedangkan bakteri Difteri (Corynebacterium diphteriae) dan Pertusis (Bordetella pertussis) menular melalui air liur (droplet) penderita Difteri atau Pertusis.
Tetanus dapat menyebabkan kekakuan dan nyeri otot disertai tidak dapat membuka mulut, sulit menelan, hingga sulit bernapas.
Difteri dapat menyebabkan kesulitan bernapas, gagal jantung , hingga paralisis. Sering ditunjukan dengan adanya selaput berwarna keabuan menutupi tenggorokan.
Pertusis atau batuk rejan dapat menyebabkan batuk diiringi nada tinggi “Whoop” ketika menarik napas yang membuat penderita sulit bernapas. Gejala ini berlangsung hingga beberapa minggu.
Pada bayi dapat menyebabkan pneumonia, kejang, kerusakan otak hingga kematian.
Pertusis pada dewasa dapat menyebabkan patah tulang rusuk akibat batuk berat.


Komposisi :

Tiap 1 dosis (0.5 ml) mengandung:

Tetanus Toxoid 5 Lf
Diphteria Toxoid 2 Lf
Component Pertussis
Pertussis Toxoid 2.5 mcg
Filamentous Haemagglutinin 5 mcg
Fimbrial agglutinogens 2+3 5 mcg, Pertactin 3 mcg
Aluminium Phospate (alumunium 0.33 mg) 1.5 mg
Residual formaldehyde (<= 5 mcg)
Resiudal glutaraldehyde < 50 mcg
 

Kontradindiksi  

Hipersensitivitas terhadap salah satu komponen vaksin.
Riwayat alergi berat terhadap vaksin Tdap sebelumnya.
Riwayat mengalami koma, penurunan kesadaran atau kejang dalam 7 hari setelah mendapatkan vaksin DTaP atau Tdap sebelumnya.
 

Perhatian Khusus Vaksin

Vaksinasi sebaiknya di tunda pada individu yang mengalami demam atau infeksi akut.
Tidak diberikan untuk anak usia dibawah 4 tahun.
Tidak disarankan pada ibu hamil kecuali jika ada indikasi kuat.
Tidak disarankan untuk individu dengan riwayat epilepsi tidak terkontrol atau encephalopathy progresif kecuali jika klinis sudah stabil.
Tidak disarankan untuk individu dengan riwayat gangguan pembekuan darah terkait pemberian vaksinasi melalui injeksi.

Pabrikan: Sanofi   Negara: Perancis

Informasi Harga Vaksin Silahkan Klik Disini

Brand:

Link Informasi

Atas
Please do not copy paste! Thanks